batik bandung

Batik Bandung
Bandung adalahkota periang yang tidak sedikit mempunyai sejarah. Kabupaten Bandung lebih dikenal dengan sebutan Kota Kembang. Wilayah Kabupaten Bandung ketika ini sudah terbagi menjadi sejumlah wilayah kabupaten dan pun kota, tetapi yang masih memakai nama bandung melulu ada tiga, yakni Kota Bandung (Kota Kembang), Kabupaten Bandung dan pun Kabupaten Bandung Barat, sisanya memakai nama wilayah baru, laksana Kotif Cimahi dll. Kabupaten Bandung mempunyai motif-motif batik yang menjadi karakteristik daerahnya. Motif batik Bandung ini memiliki kaitan yang paling erat dengan Kerajaan Pajajaran. Konon katanya di dalam naskah kuno yang berjudul Siksa Kanda Ing Karesian, telah di kenal sekian banyak  macam motif batik di Rakean Darma siksa (1175 hingga 1297). Motif-motif batik ini diantara ialah Motif Kampuh Jayati, Ragen Penganten, dan lainnya. Namun sayang motif-motif ini hilang bersamaan dengan lenyapnya kerajaan Pakuan Pajajaran selama pada tahun 1579. Sementara tersebut ada juga sejumlah motif yang sukses direka ulang, laksana Motif kembang Muncang Jayanti, Ragen Penganten, dan Banyak Ngantrang, yang lantas dikenal sebagai motif batik Pakuan Pajajaran. Motif berikut yang lantas diterapkan pada batik Kabupaten Bandung. Selain tersebut juga hadir motif-motif baru yang dipungut dari di antara tempat olahraga yang populer, tepanya di stadion Jalak Harupat yang sering dipakai sebagai kandang dari klub-klub sepak bola di Jawa Barat laksana persib. Motif batik khas Jawa Barat yang populer sekitar ini seringnya berasal dari Cirebon. Tetapi, diam-diam, Bandung ternyata mempunyai motif batik khasnya sendiri. Di tangan Haji Komarudin Kudiya, gambar Jembatan Pasupati, angklung, dan bunga patrakomala (Caesalpinia pulcherrima) dapat diubah menjadi motif batik khas Bandung. Motif-motif ini lantas diproduksi di Rumah Batik Komar. “Ada motif khas Bandung, laksana motif Pasupati digabungkan  dengan bunga patrakomala,” ujar Humas Batik Komar, Raesita di Rumah Batik Komar, Sabtu (25/4/2016) Ada dua jenis motif batik yang ditunjukan Raesita, kesatu kombinasi motif Jembatan Pasupati dengan bunga patrakomala, lantas ada pun motif angklung digabungkan  dengan bunga Patrakomala. Bunga patrakomala sendiri ialah bunga khas Bandung yang umumnya berwarna merah dengan tepian kuning. Pengunjung dapat mengejar motif batik ini di Rumah Batik Komar, Jl. Sumbawa 22, Bandung. Harga masing-masing batik berkisar dari Rp 75.000 – Rp 10.750.000, bergantung pada bahan, ukuran, dan teknik pembuatannya. Rumah Batik Komar buka masing-masing hari, mulai pukul 08:00-17:00 WIB. Selain melakukan pembelian barang batik, pengunjung pun dapat melakukan pembelian ragam asesoris sampai belajar membatik. Bandung adalahkota periang yang tidak sedikit mempunyai sejarah. Kabupaten Bandung lebih dikenal dengan sebutan Kota Kembang. Wilayah Kabupaten Bandung ketika ini sudah terbagi menjadi sejumlah wilayah kabupaten dan pun kota, tetapi yang masih memakai nama bandung melulu ada tiga, yakni Kota Bandung (Kota Kembang), Kabupaten Bandung dan pun Kabupaten Bandung Barat, sisanya memakai nama wilayah baru, laksana Kotif Cimahi dll. Kabupaten Bandung mempunyai motif-motif batik yang menjadi karakteristik daerahnya. Motif batik Bandung ini memiliki kaitan yang paling erat dengan Kerajaan Pajajaran. Konon katanya di dalam naskah kuno yang berjudul Siksa Kanda Ing Karesian, telah di kenal sekian banyak  macam motif batik di Rakean Darma siksa (1175 hingga 1297). Motif-motif batik ini diantara ialah Motif Kampuh Jayati, Ragen Penganten, dan lainnya. Namun sayang motif-motif ini hilang bersamaan dengan lenyapnya kerajaan Pakuan Pajajaran selama pada tahun 1579. Sementara tersebut ada juga sejumlah motif yang sukses direka ulang, laksana Motif kembang Muncang Jayanti, Ragen Penganten, dan Banyak Ngantrang, yang lantas dikenal sebagai motif batik Pakuan Pajajaran. Motif berikut yang lantas diterapkan pada batik Kabupaten Bandung. Selain tersebut juga hadir motif-motif baru yang dipungut dari di antara tempat olahraga yang populer, tepanya di stadion Jalak Harupat yang sering dipakai sebagai kandang dari klub-klub sepak bola di Jawa Barat laksana persib. Motif batik khas Jawa Barat yang populer sekitar ini seringnya berasal dari Cirebon. Tetapi, diam-diam, Bandung ternyata mempunyai motif batik khasnya sendiri. Di tangan Haji Komarudin Kudiya, gambar Jembatan Pasupati, angklung, dan bunga patrakomala (Caesalpinia pulcherrima) dapat diubah menjadi motif batik khas Bandung. Motif-motif ini lantas diproduksi di Rumah Batik Komar. “Ada motif khas Bandung, laksana motif Pasupati digabungkan  dengan bunga patrakomala,” ujar Humas Batik Komar, Raesita di Rumah Batik Komar, Sabtu (25/4/2016) Ada dua jenis motif batik yang ditunjukan Raesita, kesatu kombinasi motif Jembatan Pasupati dengan bunga patrakomala, lantas ada pun motif angklung digabungkan  dengan bunga Patrakomala. Bunga patrakomala sendiri ialah bunga khas Bandung yang umumnya berwarna merah dengan tepian kuning. Pengunjung dapat mengejar motif batik ini di Rumah Batik Komar, Jl. Sumbawa 22, Bandung. Harga masing-masing batik berkisar dari Rp 75.000 – Rp 10.750.000, bergantung pada bahan, ukuran, dan teknik pembuatannya. Rumah Batik Komar buka masing-masing hari, mulai pukul 08:00-17:00 WIB. Selain melakukan pembelian barang batik, pengunjung pun dapat melakukan pembelian ragam asesoris sampai belajar membatik.
Bandung adalahkota periang yang tidak sedikit mempunyai sejarah. Kabupaten Bandung lebih dikenal dengan sebutan Kota Kembang. Wilayah Kabupaten Bandung ketika ini sudah terbagi menjadi sejumlah wilayah kabupaten dan pun kota, tetapi yang masih memakai nama bandung melulu ada tiga, yakni Kota Bandung (Kota Kembang), Kabupaten Bandung dan pun Kabupaten Bandung Barat, sisanya memakai nama wilayah baru, laksana Kotif Cimahi dll. Kabupaten Bandung mempunyai motif-motif batik yang menjadi karakteristik daerahnya. Motif batik Bandung ini memiliki kaitan yang paling erat dengan Kerajaan Pajajaran. Konon katanya di dalam naskah kuno yang berjudul Siksa Kanda Ing Karesian, telah di kenal sekian banyak  macam motif batik di Rakean Darma siksa (1175 hingga 1297). Motif-motif batik ini diantara ialah Motif Kampuh Jayati, Ragen Penganten, dan lainnya. Namun sayang motif-motif ini hilang bersamaan dengan lenyapnya kerajaan Pakuan Pajajaran selama pada tahun 1579. Sementara tersebut ada juga sejumlah motif yang sukses direka ulang, laksana Motif kembang Muncang Jayanti, Ragen Penganten, dan Banyak Ngantrang, yang lantas dikenal sebagai motif batik Pakuan Pajajaran. Motif berikut yang lantas diterapkan pada batik Kabupaten Bandung. Selain tersebut juga hadir motif-motif baru yang dipungut dari di antara tempat olahraga yang populer, tepanya di stadion Jalak Harupat yang sering dipakai sebagai kandang dari klub-klub sepak bola di Jawa Barat laksana persib. Motif batik khas Jawa Barat yang populer sekitar ini seringnya berasal dari Cirebon. Tetapi, diam-diam, Bandung ternyata mempunyai motif batik khasnya sendiri. Di tangan Haji Komarudin Kudiya, gambar Jembatan Pasupati, angklung, dan bunga patrakomala (Caesalpinia pulcherrima) dapat diubah menjadi motif batik khas Bandung. Motif-motif ini lantas diproduksi di Rumah Batik Komar. “Ada motif khas Bandung, laksana motif Pasupati digabungkan  dengan bunga patrakomala,” ujar Humas Batik Komar, Raesita di Rumah Batik Komar, Sabtu (25/4/2016) Ada dua jenis motif batik yang ditunjukan Raesita, kesatu kombinasi motif Jembatan Pasupati dengan bunga patrakomala, lantas ada pun motif angklung digabungkan  dengan bunga Patrakomala. Bunga patrakomala sendiri ialah bunga khas Bandung yang umumnya berwarna merah dengan tepian kuning. Pengunjung dapat mengejar motif batik ini di Rumah Batik Komar, Jl. Sumbawa 22, Bandung. Harga masing-masing batik berkisar dari Rp 75.000 – Rp 10.750.000, bergantung pada bahan, ukuran, dan teknik pembuatannya. Rumah Batik Komar buka masing-masing hari, mulai pukul 08:00-17:00 WIB. Selain melakukan pembelian barang batik, pengunjung pun dapat melakukan pembelian ragam asesoris sampai belajar membatik.
Bandung adalahkota periang yang tidak sedikit mempunyai sejarah. Kabupaten Bandung lebih dikenal dengan sebutan Kota Kembang. Wilayah Kabupaten Bandung ketika ini sudah terbagi menjadi sejumlah wilayah kabupaten dan pun kota, tetapi yang masih memakai nama bandung melulu ada tiga, yakni Kota Bandung (Kota Kembang), Kabupaten Bandung dan pun Kabupaten Bandung Barat, sisanya memakai nama wilayah baru, laksana Kotif Cimahi dll. Kabupaten Bandung mempunyai motif-motif batik yang menjadi karakteristik daerahnya. Motif batik Bandung ini memiliki kaitan yang paling erat dengan Kerajaan Pajajaran. Konon katanya di dalam naskah kuno yang berjudul Siksa Kanda Ing Karesian, telah di kenal sekian banyak  macam motif batik di Rakean Darma siksa (1175 hingga 1297). Motif-motif batik ini diantara ialah Motif Kampuh Jayati, Ragen Penganten, dan lainnya. Namun sayang motif-motif ini hilang bersamaan dengan lenyapnya kerajaan Pakuan Pajajaran selama pada tahun 1579. Sementara tersebut ada juga sejumlah motif yang sukses direka ulang, laksana Motif kembang Muncang Jayanti, Ragen Penganten, dan Banyak Ngantrang, yang lantas dikenal sebagai motif batik Pakuan Pajajaran. Motif berikut yang lantas diterapkan pada batik Kabupaten Bandung. Selain tersebut juga hadir motif-motif baru yang dipungut dari di antara tempat olahraga yang populer, tepanya di stadion Jalak Harupat yang sering dipakai sebagai kandang dari klub-klub sepak bola di Jawa Barat laksana persib. Motif batik khas Jawa Barat yang populer sekitar ini seringnya berasal dari Cirebon. Tetapi, diam-diam, Bandung ternyata mempunyai motif batik khasnya sendiri. Di tangan Haji Komarudin Kudiya, gambar Jembatan Pasupati, angklung, dan bunga patrakomala (Caesalpinia pulcherrima) dapat diubah menjadi motif batik khas Bandung. Motif-motif ini lantas diproduksi di Rumah Batik Komar. “Ada motif khas Bandung, laksana motif Pasupati digabungkan  dengan bunga patrakomala,” ujar Humas Batik Komar, Raesita di Rumah Batik Komar, Sabtu (25/4/2016) Ada dua jenis motif batik yang ditunjukan Raesita, kesatu kombinasi motif Jembatan Pasupati dengan bunga patrakomala, lantas ada pun motif angklung digabungkan  dengan bunga Patrakomala. Bunga patrakomala sendiri ialah bunga khas Bandung yang umumnya berwarna merah dengan tepian kuning. Pengunjung dapat mengejar motif batik ini di Rumah Batik Komar, Jl. Sumbawa 22, Bandung. Harga masing-masing batik berkisar dari Rp 75.000 – Rp 10.750.000, bergantung pada bahan, ukuran, dan teknik pembuatannya. Rumah Batik Komar buka masing-masing hari, mulai pukul 08:00-17:00 WIB. Selain melakukan pembelian barang batik, pengunjung pun dapat melakukan pembelian ragam asesoris sampai belajar membatik.


Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Batik